Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

27 Oktober 2007

Suksesi Pilgubsu 2008

Perlunya Dibangun Kesadaran Politik Masyarakat

Masih banyaknya masyakarat Labuhanbatu yang tidak mempergunakan hak pilih pada Pilkada Labuhanbatu pada 2005 lalu, disangsikan bakal terulang pada Pilgubsu 2008 mendatang. Hal itu, terlihat dari perbandingan tingkat kehadiran pemilih ke TPS-TPS yang ada.

Data Pilkada Labuhanbatu pada 2005 lalu, memperlihatkan, dari jumlah pemilih terdaftar pada Pilkada lalu sebanyak 590.991 jiwa, dengan perincian, pemilih pria 297.857 jiwa, dan pemilih Perempuan 293.134 jiwa. Dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 423.341 jiwa berkisar 71,46%. Termasuk jumlah surat suara tidak sah dari seluruh pemilih, yang mencapai 5.661 orang. Sedangkan, jumlah Pemilih dari TPS lain di wilayah KPU Labuhanbatu, mencapai 1.158 jiwa atau 0,20 persen.

Tercatat, jumlah pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilihnya, sebanyak 167.896 jiwa atau mencapai 28,34%. Maka, agar tidak terulang kembali hal-hal negatif seperti itu pada Pilgubsu mendatang, sudah selayaknya segera dilakukan sosialisasi yang bertujuan membangun kesadaran masyarakat pemilih untuk datang ke bilik suara. Demikian diutarakan Direktur Eksekutif Lembaga Bina Masyarakat Indonesia(LBMI), Kamis (25/10) kepada pers di Balai Wartawan, Jalan Gause Gautama, Rantauprapat.

“Secara humanis psicologic, pada Pilkada lalu, masih banyak pemilih yang belum memanfaatkan hak pilihnya. Padahal, masyarakat tersebut langsung memilih pemimpin daerahnya, yakni Bupati dan Walikotanya. Sedangkan untuk Pilgubsu yang notabene, tidak menyentuh langsung ke masyarakat Labuhanbatu, disangsikan akan bermuara pada tingginya tingkat absensi pemilih,” jelasnya.

Prediksi itu, ujarnya, didasari memotivasi dalam mengantisipasi dan memanajemen resiko yang berpotensi muncul dalam pelaksanaan ‘pesta demokrasi’ di Sumut itu. Terlebih lagi, belum adanya pelaksanaan sosialisasi yang bertujuan membangun kesadaran masyarakat pemilih untuk datang ke bilik suara, terangnya.

Kan sayang, Negara banyak ngeluarin dana untuk proses suksesi Pilgubsu, tapi masyarakat banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya,” tandasnya.

Pendidikan Politik

Senada juga diungkapkan Pemerhati Sosial, Politik, Pendidikan dan Budaya Labuhanbatu, Amarullah Nasution, Jumat (25/10), di Rantauprapat. Rektor Yayasan Universitas Labuhanbatu (YULB) ini menyarankan agar segera dihidupkan kembali pendidikan politik di tengah masyarakat, sehingga suksesi Pilgubsu dapat berjalan lancer, bahkan menghasilkan sosok pemimpin sumut yang mampu memberikan kemakmuran di ‘tanah batak’ itu.

“Sosialisasi Pilgubsu kepada masyarakat di Labuhanbatu sudah ideal dilakukan, terkait mekanisme pelaksanaan secara sistimatis. Bahkan, masyarakat sudah selayaknya mampu memilih sosok pemimpin Sumut mendatang, yang mampu memberikan perubahan dan kesejahteraan kepada masyarakat,” terangnya.

Sejatinya, dengan terpendidikannya masyarakat di bidang politik, aku Amarullah, bermuara pada semakin tingginya dan kian mengertinya rakyat pada level bawah tentang ruh demokrasi yang suci. Namun, walau telah banyak nama-nama yang menjadi pembicaraan di tengah masyarakat sebagai bakal cagubsu, Amarullah, belum memberi contoh salahsatu sosok yang ideal. “Masih dibutuhkan proses pemberian pendidikan politik di masyarakat, yang sudah laik dilakukan. Salahsatunya, dijelaskannya, dengan melakukan seminar dan diskusi melibatkan para tokoh di pelbagai lapisan. Dari sanalah baru dapat di ketahui figure yang tepat di mata masyarakat, paparnya.

PKS Labuhanbatu Solid

Walau tahapan Pilgubsu masih lama, namun, atmosfer politiknya di Sumut semakin hangat. Tak ayal, guna memiliki pendidikan dalam memilah dan memilih figur yang ideal sebagai Gubsu mendatang, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Labuhanbatu, juga memiliki pandangan serupa dalam memberi pembekalan politik kepada masyarakat. “Sosok yang bakal dipilih masyarakat sebagai pemangku posisi gubernur dan wakil gubernur adalah merupakan jabatan strategis dalam menentukan kebijakan publik di Sumut. Sehingga, dibutuhkan adanya telaah yang konsern untuk dipedomani masyarakat, yang pada gilirannya tidak salah memilih calon pemimpinnya mendatang,” terang Iskandar, Ketua DPD PKS Labuhanbatu, Sabtu(27/10), di sela-sela acara Halalbihalal DPD PKS Labuhanbatu. Strategi memilih figur yang ideal menempati posisi BK 1, akunya, mesti disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya kader partai. Cara efektif melakukan sosialisasi, dengan mengadakan seminar dan diskusi, tentang sosok pemimpin bersih, Adil dan ikhsan. “Kita akan memanggil pihak-pihak akademisi di Labuhanbatu untuk merumuskan sosok pimpinan yang ideal memimpin Labuhanbatu khususnya dan Sumut pada umumnya. Dengan duduk satu meja melakukan diskusi-diskusi, akan didapat gambaran yang jelas. Selanjutnya, masyarakat akan dapat dan mampu menilai kandidat yang pantas di posisi BK1,” paparnya. Memang, akunya, pihak PKS Labuhanbatu, melalui bidang Polhukam yang ada di partai itu, secara rutin setiap bulannya melaksanakan kajian dan telaah tentang isu-isu yang berkembang di masyarakat. Namun demikian, tegas Iskandar, PKS Labuhanbatu akan konsisten pada keputusan partai dalam penentuan kandidat cagubsu yang diusung oleh koalisi partai Islam Sumut. “Secara struktur, kita tetap akan solid pada keputusan Partai, terlebih lagi jika kandidat cagubsu/cawagubsu adalah keputusan bersama dengan koalisi partai Islam yang menerapkan mekanisme penjaringan yang selektif,” tandasnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda