Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

26 Oktober 2007

Diprediksi, Penggunaan Hak Pilih Pilgubsu 2008 Hanya 71,46%

*LBMI : Perlu Dibangun Kesadaran Politik Masyarakat

Diprediksi, penggunaan hak pilih masyarakat Labuhanbatu pada Pilgubsu April 2008 mendatang, berkisar hanya 71,46%. Hal itu berdasarkan, perbandingan penggunaan data Pilkada Labuhanbatu pada 2005 lalu. Dimana, dari jumlah pemilih terdaftar pada Pilkada lalu sebanyak 590.991 jiwa, dengan perincian, pemilih pria 297.857 jiwa, dan pemilih Perempuan 293.134 jiwa. Dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 423.341 jiwa berkisar 71,46%, hal itu belum termasuk dengan jumlah surat suara tidak sah dari seluruh pemilih yang mencapai 5.661 orang. Sedangkan jumlah pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilihnya, sebanyak 167.896 jiwa atau 28,34%. Sedangkan, jumlah Pemilih dari TPS lain di wilayah KPU Labuhanbatu, mencapai 1.158 jiwa atau 0,20 persen.
Demikian diutarakan Direktur Eksekutif Lembaga Bina Masyarakat Indonesia(LBMI), Kamis(25/10) kepada pers di Balai Wartawan, Jalan Gause Gautama, Rantauprapat.
Prediksi itu, ujarnya, didasari memotivasi dalam mengantisipasi dan memanajemen resiko yang berpotensi muncul dalam pelaksanaan ‘pesta demokrasi’ di Sumut itu. Terlebih lagi, moment tersebut juga merupakan pelaksanaan serupa pada Pilkada di Labuhanbatu sebelumnya, juga belum adanya pelaksanaan sosialisasi yang bertujuan membangun kesadaran masyarakat pemilih untuk datang ke bilik suara,” terangnya.
Seperti diketahui, beber Yos, pada Pilkada dahulu nyaris menimbulkan ‘gesekan-gesekan’ di tengah masyarakat. Sehingga, Ketua KPUD Labuhanbatu Suhari Pane SIP, saat itu mengakui kekacauan pendaftaran calon pemilih. Hal itu diakuinya pada dengar pendapat antara 10 perwakilan pengunjukrasa yang mengkritisi banyaknya kecurangan pelaksanaan Pilkada di daerah itu dengan DPRD, KPUD dan Panwaslih, di ruang rapat DPRD Labuhanbatu. Kekacauan tersebut, kata Yos, seperti perubahan jadwal penetapan calon pemilih, pendaftaran pemilih 400.000 lebih pemilih tidak menyampaikan hak suara, pemilih banyak yang tidak memperoleh C6.
“Maka,agar tidak terulang kembali hal-hal negatif seperti itu, sudah selayaknya segera dilakukan sosialisasi yang bertujuan membangun kesadaran masyarakat pemilih untuk datang ke bilik suara,” tegasnya.
Daftar Pemilih yang dipakai dalam Pilkada lalu, jika dipakai sebagai rujukan, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah yang besar, sebab, urai Yos, dalam Daftar Pemilih tidak tertutup kemungkinan akan tercantum nama orang yang telah meninggal atau pindah. Di lain pihak, di dalamnya tidak tercantum nama orang yang sesungguhnya merupakan penduduk asli di daerah terkait dan yang telah bertahun-tahun tinggal di sana. Kesalahan semacam ini, ternyata ada di hampir seluruh wilayah yang mengadakan Pilkada.
Secara humanis psicologic, pada Pilkada lalu, masih banyak pemilih yang belum memanfaatkan hak pilihnya, padahal, masyarakat tersebut langsung memilih pemimpin daerahnya, sedangkan untuk pilgubsu yang notabene tidak menyetuh langsung ke masyarakat Labuhanbatu, disangsikan akan bermuara pada tingginya tingkat absensi pemilih, rangkumnya.
“Tidak kredibelnya Daftar Pemilih Pilkada akan menimbulkan pengaruh pada jumlah pencetakan kertas surat suara. Masalah ini dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi negatif di kalangan masyarakat karena berbagai macam sebab, antara lain karena dirinya, sanaknya, temannya, atau tetangganya tidak dapat ikut memilih. Sebab lainnya, karena perolehan suara calon yang didukungnya berpotensi untuk menjadi lebih sedikit dari yang seharusnya,” pungkas Yos.
“Kan sayang, Negara banyak ngeluarin dana untuk proses suksesi Pilgubsu, tapi masyarakat banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya,” tandasnya.

Pendidikan Politik
Senada juga diungkapkan Pemerhati Sosial, Politik, Pendidikan dan Budaya Labuhanbatu, Amarullah Nasution, Jumat(25/10), , di Rantauprapat. Sosok Rektor Yayasan Universitas Labuhanbatu ini menyarankan agar segera dihidupkan kembali pendidikan politik di tengah masyarakat, sehingga suksesi Pilgubsu dapat berjalan lancer, bahkan menghasilkan sosok pemimpin sumut yang mampu memberikan kemakmuran di ‘tanah batak’ itu.
“Sosialisasi Pilgubsu kepada masyarakat di Labuhanbatu sudah ideal dilakukan, terkait mekanisme pelaksanaan secara sistimatis. Bahkan, masyarakat sudah selayaknya mampu memilih sosok pemimpin Sumut mendatang, yang mampu memberikan perubahan dan kesejahteraan kepada masyarakat,” terangnya.
Sejatinya, dengan terpendidikannya masyarakat di bidang politik, aku Amarullah, bermuara pada semakin tingginya dan kian mengertinya rakyat pada level bawah tentang ruh demokrasi yang suci. Namun, walau telah banyak nama-nama yang marak dibicarakan di tengah masyarakat sebagai bakal cagubsu, Amarullah, belum memberi contoh salahsatu sosok yang ideal. “Masih dibutuhkan proses pemberian pendidikan politik di masyarakat, yang sudah laik dilakukan. Salahsatunya, dengan melakukan seminar dengan melibatkan para tokoh di berbagai lapisan. Dari sanalah baru dapat di ketahui figure yang tepat di mata masyarakat, paparnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda