Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

29 September 2007

Tadarussan Mesti Jaga Ketenangan Istirahat Malam Warga

Ketenangan malam saat ummat sedang beristirahat perlu dijaga. Salah satunya dengan cara, hanya mengarahkan corong Microphone (pengeras suara-red) ke dalam masjid apabila tadarus di atas pukul 00.00 dini hari.
Hal itu dihimbau Bupati Labuhanbatu HT Milwan kepada pengurus-pengurus masjid di Labuhanbatu agar ikut serta menjaga ketenangan istirahat malam warga sekitar.
“Memperbanyak amalan dan ibadah di bulan Ramadhan merupakan suruhan dan perintah dari Rasulullah SAW. Termasuk tadarussan dan beribadah di tengah malam. Tapi, hal itu jangan pula menjadikan ibadah kita itu mengganggu orang lain yang ingin istirahat,” kata Milwan dalam kata sambutannya yang diwakili Moestofa SH, pada acara Safari Ramadhan, Kamis (27/9) di Mesjid Nurul Iman lingkungan Bangun Sari I, Kelurahan Negeri Baru, Bilah Hilir, Labuhanbatu.
Idealnya, tegas bupati, pengeras suara itu cukup diarahkan ke dalam mesjid. Selain agar suara orang mengaji itu dapat sama-sama didengar para peserta tadarus, juga tidak sampai mengganggu istirahat warga sekitar. Namun, ujarnya, apabila malam masih belum terlalu larut, corong mik itu boleh saja diarahkan ke luar untuk bagian dari syiar Islam. “Makna Ramadan ini kan salah satunya meningkatkan toleransi kita terhadap sesama. Nah, dengan begitu berarti kita sudah belajar bertoleransi,” tukasnya.
Hanya, jajaran Pemkab belum bisa memberikan ketegasan kepada para lurah maupun Kepling untuk menjalankan himbauan bupati itu. Makanya, kalaupun masih ada masjid-masjid yang belum menerapkannya, Pemkab tak bisa berbuat banyak. “Itu hanya sebatas himbauan. Tapi harapan saya, himbauan ini bisa diterapkan warga hingga berakhirnya bulan Ramadan ini,” pungkasnya.

MUI Labuhanbatu
Himbauan senada sebelumnya juga diutarakan Ketua MUI Labuhanbatu, HM Idris Hasibuan ditempat dan waktu terpisah. Dikatakannya, pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an setelah tengah malam harus dilakukan dengan penuh kemampuan dan penghayatan. “Artinya, yang membaca juga sudah ahlinya sehingga enak didengar. Jika tidak, maka bagus tak usah tadarus pakai pengeras suara sampai tengah malam,” jelasnya.
Diakuinya, tadarus merupakan salah satu cara syiar Islam sebagaimana disunnahkan Rasul. Namun, lanjutnya, Rasulullah juga tak pernah menggunakan pengeras suara untuk itu. Apalagi ketika malam sudah menjelang. “Beribadahlah dalam keheningan malam agar lebih khusus. Itu jauh lebih bagus daripada beribadah yang membuat orang lain terganggu,” pungkasnya

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda