Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

02 Agustus 2007

CPO Indonesia Lebih Bermutu Dibanding Malaysia

Mutu produk hilir industri pengelolaan kelapa sawit Indonesia lebih baik dibanding Malaysia.
Hal itu didukung oleh faktor geografi dan iklim di Indonesia yang lebih memiliki potensi penggembangan komoditi itu. “Indonesia dengan memiliki luas areal perkebunan sawit dan kesuburan kandungan tanahnya, serta ketersediaan industri penggelolaan yang ada, sebenarnya lebih memiliki potensi menjanjikan di pasar Internasional,” terang Sivavikkraman P, instruktur technical pada acara Workshop of Palm & Mill Bolier, Kamis(2/8) di Hall Suzuya Departement Store & Hotel di kawasan jalan A Yani-Rantauprapat.
Padahal, lanjut teknisi Boiler Care Sdn Bhd ini, selain memiliki mutu dan kualitas yang baik, kuantitas crude palm oil(CPO) Indonesia jauh lebih besar dibanding Malaysia, hanya penggelolaan dan pemanfaatannya saja yang masih belum optimal.
Sehingga, mencapai hal itu, dibutuhkan adanya upaya peningkatan sumber daya manusia(SDM) yang lebih profesional dalam melakukan penelitian dan pengembangan(litbang) sektor ketersediaan teknisi yang profesional.“Sebenarnya Indonesia memiliki banyak tenaga-tenaga yang mampu mengembangkan mutu keluaran industri pengolahan rendemen CPO dan kernel sawit yang optimal, terlebih dilakukannya pengembangan tenaga profesional,” tegasnya.
Pada acara yang dihadiri oleh masing-masing utusan pabrik kelapa sawit(PKS) se-Labuhanbatu itu, Sivavikkraman juga memberi contoh pengolahan sawit yang lebih memiliki mutu, khususnya dalam pelatihan boiler care (perebusan tandan sawit) yang memiliki daya dan hasil guna yang baik. Dicontohkannya, pemanfaatan air yang digunakan dalam perebusan sawit, dengan pengelolaan yang tepat terhadap kandungan energi yang dimiliki air melalui pemanasan yang berorientasi pada teknologi akan mampu menghasilkan CPO sawit yang bermutu. “Air sebenarnya memiliki potensi menghasilkan energi dengan memanfaatkannya melalui pemanasan semaksimal mungkin, karena dengan tekanan yang diberikan, air akanmengembang sekitar 3600 kali, dengan pemanasan itu, akan dihasilkan udara yang terlarut, dimana selanjutnya akan mengeluarkan steam,” jelasnya.
“Dibanding Indonesia yang memiliki produk keluaran yang dihasilkan oleh industri yang ada, Malaysia hasil produksi pabrik sawitnya lebih dominan dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri sendiri,” ungkapnya

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda