Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

24 Juli 2007

Limbah Industri Kini Jadi Pupuk

Optimalisasi pemanfaatan limbah cair dan padat keluaran pabrik kelapa sawit(PKS) terus dilakukan.

Salah satunya seperti pemanfaatan limbah cair biolical oxigent demant (BOD) sebanyak 25 ribu ppm yang dominan dihasilkan industri pengolahan sawit menjadi pupuk cair bagi tanaman sawit di perkebunan dengan melaksanakan land aplication(LA).

Selain itu, pengolahan juga dilakukan dengan memanfaatkan limbah padat berupa janjangan tandan sawit yang dikombinasi dengan limbah cair menjadi pupuk alternatif bagi pohon sawit.

Proses pembuatan pupuk yang disebut dengan istilah composting itu, kata Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah(Bapedalda) Labuhanbatu, Hasban Ritonga melalui staffnya Adlin Tanjung , Rabu(18/7) mesti melalui beberapa tahapan.

"Setelah tahun 2003, proses pengolahan limbah industri sawit terus berkembang, dalam mengimplementasikan UU No 23/1997 dan berbagai keputusan menteri lingkungan hidup lainnya, selain dengan penyediaan Instalasi Pengolahan Limbah(Ipal), juga teknik lainnya dilakukan dengan penyaluran limbah cair melalui pipanisasi ke setiap batang pohon sawit di perkebunan", terang Adlin.

Adapun proses pelaksanaannya dengan melakukan pencincangan/pencacahan tandan bekas rebusan sawit, selanjutnya dicampur dengan limbah cair yang mesti dilakukan proses permentasi anaerobic selama 1 minggu dan berulang kali dilakukan hingga tenggat waktu 8 minggu.

Hasilnya, papar Adlin, unsur hara mikro dan makro pupuk kompos tersebut hampir menyerupai pupuk organik lainnya.

Sehingga, dalam hal cost yang mesti dikeluarkan dalam perawatan kebun sawit dapat ditekan sekecil mungkin, terlebih lagi komposisinya dalam setiap batang sawit hanya membutuhkan 3-4 kg. "Sebenarnya, dengan memanfaatkan teknologi pengolahan itu, selain mampu mengatasi limbah keluaran pabrik juga dapat menghasilkan produksi pupuk untuk berbagai jenis tanaman," imbuhnya.

Kedepan, produksi pupuk tersebut sangat potensial dihasilkan di Labuhanbatu. Pasalnya, aku Adlin, di daerah sentra sawit itu dengan keterdapatan PKS sebanyak 42 pabrik yang beroperasi, dengan tingkat produksi perhari yang mencapai digit angka relatif tinggi, keluaran limbah sebanyak 40 persen dari produksi bahan baku, akan didapat jumlah pupuk yang relatif tinggi.

Tapi, di Labuhanbatu PKS yang melaksanakan pengolahan tersebut, hanya pada Pabrik milik PT Pangkatan Indonesia dan PTPN3 Sei Daun-Labuhanbatu.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda