Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

23 Juli 2007

Minim Infrastruktur Menyebabkan Desa Tertinggal


Sabtu, 16-06-2007

MedanBisnis – Rantauprapat
Dari 818 desa tertinggal yang berada di Sumut atau 20% dari 2.000-an desa dari 199 kabupaten/kota perlu perbaikan kesejahteraannya dengan menerapkan berbagai program pemberdayaan masyarakat dan perbaikan sarana infrastruktur.

Hal itu dikatakan Menteri Negera Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PDT), Lukman Edy, kepada wartawan di sela-sela acara kunjungannya ke Desa Janji Manahan Kawat Kecamatan Bilah Hulu-Labuhanbatu, Jumat (15/6).
Disebutkannya, penyebab ketertinggalan desa didominasi persoalan infrastruktur jalan yang buruk untuk menghubungkan ke daerah tersebut dengan daerah lain.
“Pemerintah melalui Kementerian PDT akan melaksanakan program mengatasi persoalan daerah tertinggal dan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur pedesaan, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan lainnya menggunakan dana bersumber dari APBN,” ungkapnya.
Lukman Edy menegaskan, melalui pembangunan jalan dan jembatan di daerah tersebut akan dapat mendongkrak pembangunan di daerah yang berbatasan langsung dengan Desa Tanjung Marulak, Kecamatan Sei Kanan-Labuhanbatu serta berbatas dengan Desa Silangge, Kecamatan Dolok, Tapsel.
Sebelumnya, Wakil Bupati Labuhanbatu H Sudarwanto, memaparkan kondisi daerah Labuhanbatu. Disebutkannya, di sektor pendidikan angka partisipasi sekolah (APS) tingkat Sekolah Dasar mencapai 98,05%, SMP sekira 86,53%, SMA sekitar 66% sedangkan strata satu sekitar 2,7%.
Kemudian, di sektor infrastruktur, lebih dari 173 kilometer jalan negara dan tak kurang 217 kilometer jalan propinsi di Labuhanbatu. Dari jumlah itu sekitar 153 kilometer jalan propinsi rusak. Sedangkan, kondisi perekonomian penduduk sekitar 27,02% tergolong miskin.
Keterbelakangannya, kata Sudarwanto disebabkan minimnya akses transportasi, pendidikan dan kesehatan. “Sebenarnya Pemkab Labuhanbatu telah melaksanakan program pembangunan wilayah terisolir dan meningkatkan perekonomian masyarakatnya, namun masih menghadapi kendala akibat keterbatasan dana,” katanya.
Pada kunjungan tersebut Lukman Edy ditabalkan gelar ‘Patuan Humala Sakti Hasibuan. Pada kesempatan itu rombongan menyaksikan wisuda kelas XII dan syukuran kelas IX santri dan santriwan Pondok Pesantren Modern Daarul Muchsinin, Janji Manahan Kawat.



http://www.medanbisnisonline.com/rubrik.php?p=92080&more=1#more92080

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda