Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

24 Juli 2007

Impian Pembuat Duplikat Kunci :

Keahlian adalah kunci mencapai sukses dalam hidup, filsafat doeloe masih dapat diterapkan dimasa sekarang dan mungkin pada masa mendatang. Namun, keahlian sebagai seorang pembuat duplikasi kunci belum tentu dapat mencapai sukses. Pasalnya, untuk menjadi seorang ahli pembuat duplikat kunci terkadang mesti bertahan di emperen-emperen pertokoan dan rawan mendapat perlakuan kasar dari Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP) yang melakukan penggusuran para Pedagang K-5.

Bukan mengharap pujian dari jasa yang dilakukannya ketika membantu seseorang dalam kesulitan, namun hanya berupaya melakoni hidup dengan bekal life skill yang di wariskan para pendahulunya untuk membiayai berbagai kebutuhan hidup yang kain kompleks di sisi perekonomian keluarga pada era dewasa ini.

Muhammad Hidayat Jambak(20) warga Padang Matinggi-Kampung Jawa, Rantau Utara-Labuhanbatu, setelah selesai menamatkan sekolah karena keterbatasan perekonomian yang dialami oleh keluarga tak dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, sehingga hanya mampu meneruskan ilmu dari Syarifuddin Jambak(60), ayahandanya tercinta, yang memiliki keahlian sebagai seorang pembuat duplikat berbagai jenis kunci.

Hidayat, Kamis(3/5) ketika disambangi tempat usahanya di kawasan pertigaan jalan Diponegoro dan jalan. KH.Ahmad Dahlan-Rantauprapat mengungkapkan suka dan duka dalam menjalani hidup dengan berbekal pengetahuan sebagai ahli pembuat kunci, tak terkira berapa jumlah kunci yang telah dikerjakannya, serta berbagai jenis dan merek kunci juga telah dapat diperbaikinya, "Diklasifikasikan dan dikategorikan dalam empat jenis, yaitu kunci rumah (lemari/buffet dan lainnya), mobil/kenderaan (Sepeda Motor), pintu dan brangkas", ungkapnya. Katanya, modal yang dibutuhkan agar dapat memiliki keahlian sebagai ahli pembuat kunci, selain memiliki seorang pembimbing, namun teramat diperlukan sekali adalah ketekunan, sebab dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam memperhatikan teknik yang ada, terlebih lagi kunci yang memiliki kombinasi angka-angka pengamanan, seperti brangkas, ujarnya.

Terangnya, keahlian yang dimilikinya adalah buah hasil pembekalan yang diberikan oleh Syarifuddin Jambak(60), ayahnya sebagai penerus ilmu spesifik yang dimiliki sang kakek tercinta. "Saya mendapatkan ilmu dan keahlian ini dari Ayah, sedangkan ayah memperolehnya dari Kakek", kata pria anak ke-3 dari 6 bersaudara di dalam keluarga Syarifuddin Jambak itu. Tidak tertutup kemungkinan dalam melayani para pelanggan yang datang memanfaatkan jasanya, terkadang terpaksa datang kerumah sang pelanggan, sebab objek yang akan diperbaiki tak dapat diangkut keluar dari rumah, namun dalam memenuhi keinginan pelanggan, hal itu tidak menjadi permasalahan yang utama pelanggan dapat menerima secara puas segala bantuan yang diberikannya.

Masalah pendapatannya keseharian, aku Hidayat berfluktuasi dan tidak memiliki saat-saat tertentu sebagai masa memperoleh penghasilan tinggi, "Ya, terkadang ada yang datang, namun tidak tertutup kemungkinan seharian penuh tidak memiliki pendatapan", imbuhnya, namun rata-rata dalam sehari mampu meraih omzet Rp.50.000, "Ya sekedar cukup untuk membantu dan menambah meringgankan biaya kebutuhan keluarga lah,bang", ungkapnya.

Untuk reperasi dan menduplikat jenis kunci Rumah, Hidayat mematok harga Rp.10.000 perkkunci, sedangkan untuk kunci mobil/kenderaan Rp.30.000 hingga Rp50.000 perkunci, demikan pula untuk jenis kunci Pintu kisaran Rp50.000, Tapi untuk jenis brangkas dengan melihat jenis, kondisinya mampu berkisar Rp.500.000 sampai Rp2 juta perkunci, "Untuk brangkas mesti melihat jenisnya, serta melihat tingkat kerusakannya, apakah terkait dengan kehilangan nomor PIN nya, sebab untuk membobol nomor itu, membutuhkan kerumitan tersendiri", tegasnya.

Duka sebagai ahli pembuat duplikat kunci yang hanya memanfaatkan emperan toko sebagai tempat usaha, rawan mendapat perlakuan penggusuran yang dilakukan oleh Satpol PP dalam menerapkan Peraturan-peraturan Daerah (Perda) yang berlaku, sebab Pemerintah yang berupaya ingin menata kota secara terencana menginginkan tertatanya kota Rantauprapat secara asri, sehingga tidak tertutup kemungkinan suatu saat perlakuan itu bakal kembali terjadi, "Dahulu kami para pedagang K-5 pernah tergusur dan suatu masa juga tidak tertutup kemungkinan bakal memperoleh hal serupa", sesalnya.

Memang, tercapainya pelaksanaan menjadikan jantung kota Rantauprapat tertata sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang ada adalah hal yang diidamkan bersama, namun bila terjadi pelaksanaan penggusuran para PDK-5 tanpa penempatan yang lebih layak, hal itu semestinya mendapat perhatian dari para Pemimpin dan pengambil kebijakan yang ada di Pemkab Labuhanbatu, sebab kata Hidayat misi pemerintah mensejahterakan masyarakatnya tidak akan dapat terealisir, karena PDK-5 sebagai masyarakat miskin kota akan merasa tersakiti oleh buah kebijakan yang tak melakukan penataan para PDK-5.

Padahal, kata Hidayat pengerjaan pembangunan Pasar Glugur di Kecamatan Rantau Utara-Labuhanbatu hampir rampung, namun para PDK-5 belum memperoleh kepastian untuk mendapatkan lods yang ada di Pasar Glugur, sehingga diharapkannya dan merupakan dambaan dan impian para PDK-5 lainnya untuk mendapatkan tempat yang layak dalam berniaga.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda