Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

24 Juli 2007

Sosialisasi Pupuk Bersubsidi Di Labuhanbatu


Alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Labuhanbatu pada Tahun 2007, mengalami penurunan jumlah.

Hal itu terlihat dari data secara global persediannya Pupuk perjenis untuk Labuhanbatu, yakni Urea ditahun 2006 semula berjumlah 21 ribu ton, sedangkan untuk tahun 2007 tinggal hanya 20.873 ton. Sedangkan untuk pupuk jenis SP-36 dari 3.148 ton di tahun 2006 meningkat menjadi 3.692 ton pada tahun 2007.

Namun untuk jenis ZA penurunan terlihat drastis dari 4.258 di tahun 2006, tinggal hanya 1.202 ton di tahun 2007. Dan untuk jenis NPK menjadi 2.461 Ton pada Tahun2007 dari 1.088 Ton ditahun sebelumnya. Sehingga terjadi defisit sejumlah 1266 Ton.

Adapun kebutuhan peruntukan khusus pupuk Urea ditahun 2006 sejumlah 10.261 Ton dialokasikan untuk Tanaman Pangan dan Holtikultura, 10687 ton untuk perkebunan kecil dan 52 ton untuk sektor Peternakan. Namun ditahun 2007, Peternakan hanya memperoleh alokasi pupuk Urea sebanyak 39 Ton dan Tanaman Pangan sebanyak 9.976 ton, sedangkan khusus Holtikultura sejumlah 94 Ton, lain halnya untuk Perkebunan Rakyat dialokasikan dengan jumlah 9.906 ton serta sektor Perikanan Budidaya sejumlah 858 Ton.

Kebutuhan akan pupuk jenis SP-36 juga terjadi pengalokasikan, dimana pada tahun 2006 sebelumnya ketersedian pupuk SP-36 untuk Tanaman Pangan dan Holtikultura sebanyak 879 Ton, Perkebunan kecil 2.261 Ton dan Peternakan sejumlah 8 ton. Akan tetapi, untuk tahun 2007, terjadi perubahan peruntukan deangan perincian, Sektor Peternakan hanya memperoleh alokasi sebanyak 5 ton, Tanaman Pangan sejumlah 951 ton, Holtikultura 82 ton dan Perkebunan Rakyat 2.556 Ton sedangkan Perikanan Budidaya 98 ton.

Khusus ZA ditahun 2007, Tanaman Pangan 849 Ton dan Holtikultura 346 Ton, sedangkan Peternakan hanya 7 ton. Jenis NPK, alokasi pupuk untuk Tanaman Pangan ditahun 2007 hanya 106 ton, Holtikultura 10 ton, sedangkan Perkebunan Rakyat sebanyak 2.345 ton.

Hal itu terungkap dari kata sambutan Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Labuhanbatu, Gargaran Siregar, pada acara Sosialisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Labuhanbatu, Selasa(24/7) di ruang data dan karya setdakab Labuhanbatu.

Gargaran pada acara yang juga dihadiri para pihak Produsen Pupuk bersubsidi, yakni pihak PT Pusri dan PT Petrokimia Gresik, juga dihadiri pihak-pihak Distributor yang ada di Labuhanbatu, mengungkapkan Harga Eceran Tertinggi(HET) pupuk bersubsidi di Labuhanbatu adalah untuk jenis Urea Rp 1200 perkilogram atau senilai Rp 60000 perzak, sedangkan jenis SP-36 Rp 77.500 perzak, untuk jenis ZA Rp 52.500 perzak sedangkan NPK RP 87.500 perzak ukuran 50 KG dan Rp 35.000 untuk kemasan 20 Kg.

Pada acara itu juga terungkap berbagai persoalan yang terjadi dalam hal pendistribusian pupuk bersubsidi di lapangan, padahal yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan riil pupuk bersubsidi untuk usaha tani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat/kecil, tanaman hijauan makanan ternak dapat memperoleh pupuk bersubsidi sesuai dengan peruntukannya agar terbina petani yang berusaha tani secara terencana. Seperti, terjadinya peningkatan harga dari Harga Eceran Tertinggi(HET) yang ditetapkan. Sehingga Bupati Labuhanbatu, HT Milwan melalui Sekdakab Labuhanbatu, H Syaruddin Ritonga secara tegas menghimbau kepada seluruh instansi terkait agar mampu melakukan pembinaan dan pengawasan pupuk di Lapangan sehingga tepat pada peruntukannya bagi para petani. “Pupuk bersubsidi membutuhkan pengawasan yang signifikan sehingga tepat sasaran kepada tingkat petani, untuk itu, sebagai ujung tombak ditingkat bawah para PPL yang memiliki peran penting dalam memberikan keberhasilan kepada para petani dan instansi terkait lainnya dihimbau untuk dapat membantu para petani serta melakukan pengawasan pupuk bersubsidi di Lapangan”, tegasnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda