Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

05 Maret 2007

YULB AKAN SELF EVALUATION DALAM MENGHADAPI ARUS GLOBAL

RENDAHNYA mutu pendidikan di negara ini dapat dilihat dari berbagai hal, seperti masih terdapatnya penduduk yang buta aksara, sebanyak 15.4 juta orang, sedangkan partisipasi penduduk usia 19-24 tahun yang seharusnya mengikuti Perguruan Tinggi (PT) juga relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara Asean. Dimana pada tahun 2003, Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan tinggi baru hanya 14,26 %, sedangkan Malaysia telah mencapai 28,26%, terlebih lagi Thailand 31,92 % dan Amerika Serikat 71,62%.
Demikian dikatakan DR.H.Amarullah Nasution,SE,MBA, Pendiri/Ketua Yayasan Universitas Labuhanbatu (YULB), Senin (5/3) di Auditorium YULB seputaran jalan. S.M.Raja No.126 A-Rantauprapat, pada sidang senat terbuka acara wisuda lulusan sekolah-sekolah tinggi di lingkungan YULB.
Dikatakannya lagi, Data Susenas tahun 2001, menunjukkan bahwa 82,2% dari lulusan PT masih bekerja sebagai buruh atau karyawan biasa, apalagi sekarang tuntutan stakeholder atau masyarakat semakin tinggi, sehingga para lulusan PT merasa belum yakin dengan ijazah semata, tetapi ulas Amarullah, juga mesti memiliki kecakapan dan keterampilan khusus atau sertifikasi keahlian yang di keluarkan oleh Asosiasi Profesi.
Dari 100 PT terbaik di Asia, ujarnya, terdapat di Jepang 36, Australia 13, Cina 9, Korea Selatan 8, Israel 6, Hongkong 7, Taiwan 3, India 3, New Zealand 3, Singapura 2, Turki 2, sedangkan di Indonesia dengan nilai 0, padahal tegas Amarullah, di Indonesia terdapat 82 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan hampir 2600 Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Dalam pengembangan dan pencapaian Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK), kita juga masih jauh tertinggal, sebagai contoh katanya, dalam pemamfaatan Information and Communication technologies (ICT), Indonesia jauh tertinggal, sebab aku Amarullah, kepemilikan Personal computer (PC) per 100 orang Indonesia baru hanya 1.19, sedangkan Hongkong sudah mencapai 42.20, Jepang 38.22, Korea 55.80, Kuwait 16.10, Malaysia 16.69, Singapura 62.20, Taiwan 47.14, Thailand 3.98, dan Cina 2.76.
Jumlah pemakai internet di Indonesia sendiri, kata Amarullah, baru hanya 2.5 juta jiwa, sedangkan India sudah 7,5 juta, dimana kata Amarullah menurut Bank Dunia posisi daya saing Indonesia diantara 30 negara yang berpenduduk diatas 20 juta adalah urutan ke-28.
PTS sebagai mitra Pemerintah katanya, dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi mempunyai kedudukan yang amat strategis dan signifikan dalam mencerdaskan anak bangsa dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Tanpa SDM berkualitas, imbuhnya, Indonesia akan selalu tertinggal dan akan selalu di jajah, walaupun Sumber Daya Alam (SDA) melimpah. Singapura dan Jepang sendiri, dicontohkan Amarullah sebagai negara yang minim dalam SDA, tetapi memiliki SDM yang berkualitas mampu meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Sedangkan PTN yang jumlahnya hanya 82 buah di Indonesia, sudah jelas tidak akan mampu meningkatkan kualitas SDM masyarakat Indonesia yang begitu banyak, ditambah karena keterbatasan dana Pemerintah, sehingga disinilah peran PTS yang jumlahnya hampir 2600 sangat berperan dalam membantu pengelolaan peningkatan kualitas SDM, tuturnya.
Yayasan ULB sendiri, akunya sebagai salah satu PTS yang ada, berupaya mempunyai kekhasan atau kekhususan sendiri dalam menciptakan jati diri yang unggul dalam suatu bidang, sehingga dalam menghadapi arus global yang kian kuat berupaya seoptimal mungkin memberikan kemampuan lebih pada lulusannya, terutama dalam Bahasa Inggris, Komputer dan tekhnik. Oleh sebab itu, katanya YULB setiap saat akan melakukan evaluasi diri ( self evaluation) untuk mengetahui kelemahan, kekurangan dan kekuatan yang dipunyai atau tantangan yang mungkin dihadapi kedepan. Pada acara tersebut, mewisuda/ti para mahasiswa/ti sebanyak 132 orang, terdiri dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) mewisuda mahasiswa sebanyak 11 orang, Sekolah tinggi Ilmu Hukum (STIH) sebanyak 9 orang, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian dan Perkebunan (STIPPER) sebanyak 4 orang, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) sebanyak 4 orang, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Biologi sebanyak 44 orang, STKIP Matematika sebanyak 34 orang, STKIP PPKN sebanyak 26 orang.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda