Labuhanbatu_news

Situs Pribadi (Memuat Berita-Berita Seputar Labuhanbatu)

Google

03 Desember 2007

Perolehan Pajak dan Retribusi Belum Optimal

Aparatur Desa dan Kecamatan Harus Proaktif


Perolehan pajak dan retribusi daerah Labuhanbatu belum optimal.
Pasalnya, masih banyak sektor penghasil pendapatan asli daerah (PAD) Labuhanbatu itu yang realisasi penerimaannya dibawah target yang dibebabkan.
Contohnya, hingga 19 Nopember 2007 lalu, di sektor penetapan dan realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB), baik untuk pedesaan/perkotaan dan perkebunan rakyat Labuhanbatu TA 2007, penerimaan mulai dari Januari hingga Nopember 2007, masih mencapai 58,12 persen.
Dimana, semula ditargetkan Rp10.740.921.601, namun realisasi hanya Rp6.242.426.729 atau 58,12 persen. Dari 22 kecamatan se-Labuhanbatu yang ada, kecamatan Rantau Utara memiliki peringkat tertinggi dalam beban, yakni Rp1.443.625.489, realisasi hanya Rp924.938.556 atau sebesar 64,07 persen.
Disusul dengan kecamatan Rantau Selatan yakni Rp1.196.899.972, realisasi hanya Rp599.575.141 atau 50,09 persen. Sedangkan kecamatan realisasi penerima PBB terbesar adalah Torgamba, dimana dibebankan Rp984.664.328, terkumpul senilai Rp782.473.505 atau 82,48 persen. Untuk kecamatan terminim dalam beban dan perolehan adalah kecamatan Panai Hilir. Beban penerimaan hanya Rp118.877.643, pun demikian realisasinya hanya Rp35.995.033 atau 30,28 persen.
“Namun demikian, dengan sisa waktu yang ada pihak dinas pendapatan daerah (Dispenda) Labuhanbatu akan merupaya semaksimal mungkin untuk mengejar sisa target yang belum tercapai. Sehingga, aparatur desa dan kecamatan yang ada diimbau untuk proaktif mengumpulkan PBB,” terang Kadispenda Labuhanbatu Syarifuddin Nasution, Senin (3/11) di ruang kerjanya.
Dibutuhkan kerja keras bersama antara pihak aparatur desa dan kecamatan untuk melakukan jemput bola dalam mencapai target yang dibebankan, ujarnya. Namun, ungkap Syarifuddin, dengan sisa waktu yang ada, pihaknya masih optimis mampu mencapai target yang dibebankan.
“Seperti tahun-tehun buku sebelumnya, realsasi penerimaan PBB di Labuhanbatu dapat tercapai. Karena itu, sebagai penerima dan penyumbang kas daerah terbesar. Makanya perlu direalisasikan,” paparnya.
Sementara itu, realisasi PBB di sektor Perkebunan besar. Baik dari perkebunan milik BUMN, perusahaan swasta nasional dan swasta modal asing, ungkapnya, realisasi PBB-nya telah melampaui target. “Sektor PBB perkebunan besar BUMN, swasta nasional dan asing telah melebihi target. Semula dibebankan senilai Rp38,66 miliar, realisasi sebanyak Rp40,22 miliar,”tegasnya.

Pajak/Retribusi Daerah

Sedangkan perolehan PAD di sektor lainnya. Pihak Dinas Pendapatan Daerah Labuhanbatu juga mencatat angka-angka penerimaan yang berfluktuatif.
Dimana, dengan ketersediaan sebanyak 6 jenis pajak daerah dan 37 jenis retribusi daerah sebagai mesin pengumpul kas daerah, ditargetkan beban akumulasi keseluruhan senilai Rp38.636.920.434, terealisasi sebesar Rp39.874.436.847,56 atau melampaui 103,20 persen.
Perolehan terbesar tercatat, dari pihak PT Bank Sumut senilai Rp11.194.539.584 dari target Rp8.614.950.000 atau realisasi 129,94 persen.
“Perolehan dari Bank Sumut berupa jasa giro kas daerah senilai Rp5.039.950.000 dan bagian laba keuangan Bank senilai Rp3.575.000.000,” ujarnya.
Untuk pajak penerangan jalan (PPJ), diterima Rp7.072.411.097 dari beban Rp9.068.610.000 atau sebesar 77,99 persen, tegas Syarifuddin Nasution.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda